KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh kebudayaan barat dalam kehidupan remaja (17Thn s/d 25Thn) yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “pengaruh kebudayaan barat dalam kehidupan remaja (17Thn s/d 25Thn)” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap kehidupan remaja saat ini.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Sukabumi 10 Maret 2011
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………... ii
BAB I
PENDAHULUAN
a) Latar Belakang Masalah……………………………………………... 1
b) Rumusan Masalah……………………………………………..…….. 2
c) Tujun
Masalah…………………………………………..…………… 3
d) Sitematika
Penulisan……………………………..………………….. 3
e)
Metode Penulsan…………………………………………………….. 3
BAB II PEMBAHASA
A.
Pengertian
Budaya…………………………………………………….. 4
B.
Faktor
Penyebab Mudahnya Kehidupan Remaja Terpengaruhi Oleh Kebudayaan
Barat…………………………………………………… 5
C.
Dampak Dari
Adanya Pengaruh Kebudayaan Barat Terhadap Kehidupan
Remaja……………………………………………………………….. 9
D.
Cara Mengatasi
Pengaruh Kebudayaan Barat Terhadap Remaja……… 13
BAB III PENUTUP
a)
Kesimpulan…………………………………………………………………. 18
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 20
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
masalah
Seiring
dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut mengiringi
budaya-budaya barat yang masuk ke Indonesia. Di zaman yang serba
canggih ini, perkembangan kemutahiran tekhnologi tidak dibarengi dengan
budaya-budaya Budaya barat masuk ke negeri kita secara bebas tanpa ada
filterisasi.Pada umumnya Para Remaja terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir
dalam kehidupannya, tetapi mereka belum bisa memilah mana yang sesuai dengan
aturan dan norma yang berlaku dan mana yang tidak sesuai dengan aturan serta
norma yang berlaku di negara Republik Indonesia.
Negara Indonesia mempunyai norma-norma yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya, norma tersebut meliputi norma agama, norma hukum, norma sosial, norma kesopanan. Setiap butir norma memiliki peranan masing-masing dalam mengatur hidup manusia. Norma merupakan suatu ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan wajib dipatuhi oleh masyarakat dan memiliki manfaat positif bagi kelangsungan hidup khalayak. Setiap peraturan yang telah ditetapkan pasti ada sanksi bagi yang melanggar, hal itu serupa dengan norma, apapun jenis norma ada di Indonesia, pasti ada sanksi bagi yang melanggarnya.
Pada umumnya masyarakat Indonesia sekarang seakan tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ditetapkan. Terbukti dengan banyaknya penyimpangan prilaku yang dilakukan oleh banyak orang, seperti perbuatan korupsi, mencuri, menistakan agama, dan sebagainya. Kasus-kasus seperti itu menandakan bobroknya mental bangsa ini. Sehingga generasi muda yang mendatang bisa diperkirakan dapat lebih buruk dari masa sekarang jika mental mundur tersebut masih ditularkan pada kaum remaja saat ini.
Hal tersebut sudah mulai terjadi sekarang, kenyataan yang terjadi saat ini banyak remaja yang melakukan penyimpangan-penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia. Mereka tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ada. Kemudahan mengakses budaya asing serta kemudahan masuknya budaya asing tanpa ada filterisasi membuat usia muda rawan tergoda dengan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya. Seperti banyaknya blue film yang masuk ke Indonesia, permasalahan ini sangat berdampak negatif bagi masyarakat khususnya kalangan remaja. Banyak blue film atau adegan porno laiinya yang dapat diakses dengan mudah melalui internet. Para remaja bebas mengakses dan menonton film tersebut tanpa pengawasan dari pihak orang tua mereka. Hal tersebut menimbulkan dampak yang kurang baik bagi psikis si remaja itu sendiri, dengan menonton adegan porno, si remaja tersebut jadi termotivasi ingin melakukan hal yang ia tonton dan ada sesuatu yang baru yang tidak seharusnya di coba jadi ingin dicoba. Jika sudah seperti ini siapa yang harus di salahkan? Permasalahan ini hanyalah satu contoh kasus yang sekarang sering terjadi di Indonesia. Sehingga saya sebagai mahasiswa ingin sekali mengangkat tema “Pengaruh Budaya Asing/barat dalam kehidupan remaja usia 17 s/d 25 thn”. Untuk lebih jelasnya akan saya bahas di bab pembahasan selanjutnya.
B.
Rumusan Masalah
a)
Apa itu budaya
barat ?
b)
Bagaimana
kehidupan para remaja dalam era globalisasi ini?
c)
Factor-faktor
apa saja yang menghantar budaya barat bisa masuk dalam kehidupan remaja?
d)
Apa
dampak/akibat dari pengaruh kebudayaan barat dalam kehidupan remaja?
e)
Bagaimana prose
mencegah/menanggulangi dari pengaruh kebudayaan barat ?
C.
Tujua penulis
Untuk
mengetahui bagaimana budaya barat bisa membungkam kehidupan remaja dengan mudah
di era globalisasi ini,dan apa paktor –faktor yang mendudkungnya itu.selai itu
pula penulis ingin mengetahui dampak dan solusi terbaik untuk memecahkan
masalahnya. maka dari itu makalah ini kami buat
D.
Sistematika
Penulisan
a)
Kaper
b)
Kata pengantar
c)
Daptar isi
d)
Bab I
pendahuluan
·
Latar belakang
masalah
·
Rumusan masalah
·
Tujuan masalah
·
Sistematika
penulisan
·
Metode penulisan
e)
Bab II Pembahasan
f)
Bab III Penutup
·
Simpulan
g)
Daftar pustaka
E.
Metode
Penulisan
a).
Literature
b). Browsing internet
BAB II
PEMBAHASAN
PENGARUH KEBUDAYAAN BARAT DALAM
KEHIDUPAN REMAJA USIA(17s/d 25thn)
A. Pengertian
Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi.
Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup
menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar
dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Dengan demikian, budayalah yang
menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas
seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Jadi bahwa budaya barat adalah semua
hasil cipta rasa,dan karsa manusia yang ada di kawasan eropa dan amerika yang
mengadopsi semua peninggalan yunani kuno. seperti yang kita ketahui, budaya
barat sudah sangat tidak sembunyi - sembunyi lagi dan pengaruh budaya barat itu
sudah sangat parah untuk kelangsungan
masa depan remaja . Bermula dari cara berpikir, gaya berpakaian, penampilan,
sehingga kepada pada bentuk kesenian pun hampir semuanya berkiblat kepada
budaya Barat. Hal ini terlihat jelas dalam kehidupan sehari-hari, media cetak
maupun dalam program TV.
perkembangannya tidak hanya terjadi di kota - kota besar, namun telah merambah ke kota - kota kecil, bahkan ke desa - desa. tanpa di sadari, masyarakat telah memadukan budaya barat dengan budaya timur dalam aspek kehidupan mereka
perkembangannya tidak hanya terjadi di kota - kota besar, namun telah merambah ke kota - kota kecil, bahkan ke desa - desa. tanpa di sadari, masyarakat telah memadukan budaya barat dengan budaya timur dalam aspek kehidupan mereka
B.
Faktor Penyebab Mudahnya Kehidupan
Remaja (Usia 17 s/d25 Thn) Terpengaruhi Oleh Kebudayaan Barat
Dalam era gelobalisasi ini kehidupan
para remaja mudah terpengaruhi oleh kebudayaan barat baik pengaruh posif maupun
negative, dan yang paling membahayakan
terhadap kehidupan remaja masakini yaitu
pengaruh negative. ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebudayan barat dalam
kehidupan remaja (17s/d25 tahun), yaitu faktor internal dan faktor eksternal
A.
Faktor
internal
Adapun factor
internalnya adalah sebagai berikut :
Generasi
muda memiliki semangat yang tinggi dalam aktivitas yang mereka gemari. Mereka
memiliki energi yang besar, yang dicurahkannya pada bidang tertentu, ide-ide
kreatif terus bermunculan dari pikiran mereka, walaupun pada sebagian remaja
tidak terlihat hal ini. Selain potensi yang besar, generasi muda terutama
remaja juga memiliki rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang terjadi di
sekitarnya. Untuk menuntaskan rasa ingin tahunya, mereka cenderung menggunakan
metode coba-coba. Jika kurang berhati-hati, penggunaan metode ini sangat
merugikan, karena yang di coba belum tentu sesuatu yang baik.
Hal ini juga terjadi pada saat budaya barat masuk kedalam kehidupan remaja. Sebagai sesuatu yang asing dan baru, budaya ini menarik perhatian mereka. Sebagai contoh, ketika berkembang system belajar yang menyenangkan atau disebut Quantum Learning, remaja cenderung mencoba hal tersebut. Namun hal ini tidak terbatas hanya pada budaya yang bersifat positif, tapi juga pada budaya negatif.
Misalnya, ketika berkembang budaya “clubbing” di kota-kota besar, sebagian besar remaja marasa tertarik untuk mencoba, sehingga ketika sudah merasakan kelebihannya, perbuatan itu terus dilakukan. Tentu saja hal ini tidak terlepas dari peran keluarga dalam membimbing remaja dalam menjalani masa yang sangat sulit ini. peran keluarga ini akan dijelaskan pada subbab selanjutnya.
B.
faktor eksternalnya yaitu
adapun
factor eksternalnya adalah sebagai berikut :
a. Factor
Keluarga
Kurangnya perhatian dari orang tua,Perceraian
atau ketidakharmonisan orang tua seringkali menjadi pemicu utama para remaja
kemudian mencari pelarian atas permasalahannya, biasanya mereka mengkonsumsi
narkoba maupun minuman keras, untuk melupakan sesaat permasalahan mereka.
Selain itu, kesibukan orang tua juga menyebabkan orang tua tidak lagi memiliki
waktu untuk sekedar mengobrol dengan anak-anak mereka, sehingga anak-anak
mereka mencari cara untuk menarik perhatian mereka.
Perceraian orangtua, tidak adanya
komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga
bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga
pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau
penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab mudahnya kehidupan
remaja tersebut terpengaruhi oleh kebudayaan barat
b.
Likungan
Lingkungan
turut mempengaruhi budaya barat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
budaya ini cenderung berkembang pesat di kota-kota besar. Kondisi kota besar
yang cepat mendapatka informasi baru, menyebabkan para remaja (17 s/d 25 Thn)
lebih mudah terpengaruh. Ditambah dengan sistem hidup yang terbuka terhadap
budaya barat. Namun saat ini, kondisi kota kecil dan perdesaan yang semakin
maju memudahkan masuknya informasi-informasi baru. Budaya barat telah
teradaptasi sedikit demi sedikit oleh masyarakatnya.
c.
Pergaulan
Apabila teman-temannya mengajak kepada sesuatu yang baru, rasa keterikatan itu menghalangi remaja untuk menolak. Jika teman pergaulannya dapat memilah budaya yang baik untuk diadaptasi, hal ini akan menguntungkan diri mereka. Namun, jika teman pergaulannya tidak dapat bersikap bijak, remaja akan terbawa pada sesuatu yang negatif.
d.
Kemajuan
Teknologi dan media massa
Perkembangan teknologi yang tidak pernah
berhenti, memudahkan remaja dalam mengadaptasi budaya barat/asing. Seperti pada
penggunaan Internet, budaya yang berkembang di negara-negara barat dapat dengan
cepat diketahui dan diserap oleh remaja. Begitu juga dengan perkembangan media
massa. Televisi sebagai media penyampai pesan audio dan visual sering
menampilkan tayangan yang telah mencampurkan budaya timur dan barat. Bahkan
dalam sebagian tayangan, budaya timur telah hilang.
Tidak cukup hanya dengan media elektronik, media cetak pun turut mempropagandakan gaya hidup barat. Majalah dan tabloid remaja yang mendominasi di Indonesia sarat dengan nilai-nilai asing, juga perkembangan yang terjadi di luar negri.
Seorang peneliti bernama Dawyer Menyimpulkan, sebagai media visual, TV mampu merebut 94 % saluran masuknya pesan dan informasi kedalam jiwa manusia. TV mampu membuat orang pada umumnya mengingat 50 % dari yang mereka lihat dan dengar di TV, walaupun hanya sekali ditayangkan. Atau, secara umum orang akan mengingat 85 % dari yang mereka lihat di TV setelah 3 jam kemudian, da 65 % setelah 3 hari kemudian ( Solihin, 2003 : 136 ). Hal ini akan sangat memudahkan remaja, yang daya ingatnya masih kuat, untuk mengadaptasi budaya barat.
Menyalagunakan Tekhnologi bahwa pemanfaatan tekhnologi yang salah
dapat mempermudah arus budaya asinya/ barat yang masuk. Seperti Internet
sekarang ini internet banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada
situs porno, melakukan hal penipuan, dll.
Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini denga cara
yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah situs-situs porno
yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi yang menikmatinya.
e.
Globalisasi
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke
dalam masyarakat terutama di kalangan remaja Pengaruh globalisasi terhadap anak
remaja juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak Remaja
kehilangan kepribadian Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul
dalam kehidupan sehari- hari para remaja sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja-
remaja yang berdandan seperti selebritis
yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan
yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara
berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak
ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih
suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak
remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan
sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan
teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa
saja. Apa lagi bagi anak remaja internet sudah menjadi santapan mereka sehari-
hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang
berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini,
banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk
membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib
mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada
karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak
remaja yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak
ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan
keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya
geng motor anak remaja yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas
dibiarkan, mau apa jadinya genersi remaja tersebut? Moral generasi bangsa
menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan remaja. Hubungannya
dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap
budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi
muda adalah penerus masa depan bangsa.
Berdasarkan analisa dan uraian di atas
pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya.dari ini
semua kehidupan remaja akan cepat
terpengaruh oleh kebudayaan barat
f.
Dampak
Dari Adanya Pengaruh Kebudayaan Barat
Dalam Kehidupan Remaja Usia (17s/D25 Thn)
A.
Dampak
Positif
Adapun
dampak positif dari adanya kebudayaan barat adalah sebagai berikut:
ü Mengubah
Sistem Belajar
Pola belajar yang monoton kini
telah digantikan oleh system pembelajaran yang disebut dengan “Enjoy Learning”.
Sistem ini telah diterapkan oleh banyak Sekolah di Indonesia. Melalui sistem
ini, generasi remaja masakini dapat merasakan belajar sebagai suatu hal yang
menyenangkan dan merupakan suatu kebutuhan.
ü Memudahkan Jalur Komunikasi dan Informasi
Budaya barat yang masuk ke Indonesia telah membawa
teknologi yang bermanfaat, seperti Televisi, Internet, dan Telepon selular.
Jika pada zaman dahulu orang harus menunggu lama untuk mengetahui kejadian di
Amerika Serikat , saat ini dapat dengan mudah dilihat di Televisi
atau diakses melalui Internet. Untuk komunikasi jarak jauh, kita tidak perlu
lagi kekantor pos untuk mengirim surat. Dengan menggunakan Telepon selular,
dengan mudah seseurang dapat berkomunikasi dengan orang lain bahkan di Benua
yang berbeda. Hal ini memperlancar komunikasi dan informasi di Indonesia.
ü Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Dengan
adanya pengembangan system belajar serta lancarnya jalur komunikasi dan
informasi, memudahkan generasi muda untuk mendapatkan informasi terbaru
mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara lain. Sehingga
akan dihasilkan genersai muda Indonesia yang cerdas untuk membangun bangsa.
B. Dampak Negatif
Adapun akibat negative dari adanya
pengaruh kebudayaan barat terhadap kehidupan remaja adalah sebagai berikut :
Perubahan Gaya Hidup
Remaja
Gaya hidup “hura-hura” sangat mendominasi dikalangan remaja barat. Namun, kebanyakan remaja telah mengadopsi gaya hidup ini. Hal ini tidak terbatas pada kota-kota besar, tapi sudah banyak remaja di kota-kota kecil yang merubah gaya hidup mereka.
Remaja denga gay hidup “hura-hura” menjalani
hidup sesuai dengan keinginan mereka.
Mereka
menghabiskan hidupnya untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan, berpesta pora,
dan menghabiskan waktu dengan sia-sia.
Pergaulan Bebas Remaja
pergaulan bebas adalah pergaulan tanpa mengenal
peraturan dan tidak mempunyai batasan sikap maupun moral
Dalam pergaulan remaja barat, hampir tidak ada
“batasan” antara pria dan wanita. Pacaran yang kemudian dilanjutkan dengan
pelukan, ciuman, bahkan hubungan badan merupakan hal yang biasa. Dengan adanya
pengaruh dari media yang sangat kuat,pergaulan bebas mulai marak dikalanga
generasi muda Indonesia. Ironisnya budaya ini telah berkembang hingga kekota
yang dikenal dengan julukan “kota pelajar”.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Penelitian Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH) selam 3 tahun, mulai Juli 1999 hingga Juli 2002, dengan melibatkan sekitar 1.660 responden dari 16 Perguruan tinggi negeri dan swasta di Yogyakarta, diperoleh data bahwa 97,05 % mahasiswinya sudah kehilangan keperawanannya saat kuliah. ( Solihin , 2003 : 39).
Selain karena adanya dukungan media, hal ini juga disebabkan oleh suasana kos yang mendukung di Yogyakarta, yaitu tidak adanya kontrol oleh pemilik kos. Hal ini merupakan sebuah peringatan keras bagi bangsa Indonesia untuk memperbaiki kondisi generasi muda
Hilangnya Rasa Bangga
Terhadap Budaya Timur
Saat ini, hampir sebagian besar generasi muda telah kehilangan jati dirinya sebagai bangsa timur. Hal ini terjadi karena tidak ada lagi rasa bangga terhadap budaya timur. Seorang remaja yang rajin belajar, menghabiskan waktu di perpustakaan dan di rumah, dan patuh pada orang tua dan guru dianggap sebagai orang yang norak, kuno, dan kurang pergaulan.
Sebaliknya, remaja yang nilai-nilainya rendah, menghabiska waktu di mal atau diskotek, melawan pada guru, berontak terhadap keinginan orang tua, dan yang menganut gaya hidup “hura-hura” dianggap sebagai dewa pergaulan.
Sehingga banyak remaja yang merubah gaya hidupnya
demi pergaulan ( Ilmi , 2007 : 16).
Gaya Hidup Hedonis
Remaja Modern
Gaya hidup hedonis adalah suatu pola
hidup yang aktivitasnya untuk mencari kesenangan hidup, seperti lebih banyak
menghabiskan waktu diluar rumah, lebih banyak bermain, senang pada keramaian
kota, senang membeli barang mahal yang disenanginya, serta selalu ingin menjadi
pusat perhatian.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa bentuk dari suatu gaya hidup dapat berupa gaya hidup dari suatu
penampilan, melalui media iklan, modeling dari artis yang di idola kan, gaya
hidup yang hanya mengejar kenikmatan semata sampai dengan gaya hidup mandiri
yang menuntut penalaran dan tanggung jawab dalam pola perilakunya.
Lifestyle Yang
Berkiblat Pada Barat
Saat ini banyak masyarakat Indonesia
yang meniru gaya hidup atau lifestyle orang-orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan,
yakni melakukan sex bebas, berpakaian mini, gaya hidup bebas tanpa ikatan atau
biasa sering kita sebut dengan kumpul kebo. Istilah ini digunakan kepada
pasangan yang bukan muhrimnya tetapi tinggal seatap tidak dalam tali
pernikahan.
Di Indonesia gaya hidup ini tidak
dibenarkan karena menyalahi beberapa norma yakni norma agama, norma kesusilaan,
norma kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang melanggar juga cukup berat
terutama pada lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan “kumpul kebo”
atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas
oleh warga sekitar. Sanksi yang diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup
menyakitkan karena bisa-bisa akan mengucilkan orang yang melakukan kegiatan
ini.
Gaya Hidup Kebarat-baratan
Banyak sekali anak-anak jaman sekarang
yang menganut gaya barat. Seperit gaya berpakain kurangnya rasa hormat kepada
orang tua, merajalelanya pergaulan bebas, dan sebagainya.
Merosotnya Nilai Dan
Norma-Norma
Dewasa ini banyak perilaku-perilaku
remaja yang menyimpang dari nilai dan norma-norma dalam
masyarakat. Misalnya, berpakaian mini, memakai cat rambut yang berwarna-warni,
bertato, bertindik(laki-laki), minum minuman keras, dan sebagainya. Tindakan
tersebut terjadi akibat pengaruh
kebudayaan barat yang masuk ke dalam indonesia atau yang
lebih dikenal dengan istilah westernisasi. Pengaruh negatif tersebut dapat
dicegah apabila generasi
muda
memiliki filter yang kuat.
Dekadensi Moral
Menurunnya tingkat pengamalan nilai
agama karena tergerus oleh nilai materiallistik dengan menganggap agama sebagai
candu dan penghalang untuk bisa melakuakan kebebasan dalam berpendapat dan
berekspersi. Dalam perkembanganya dekadensi moral menyebabkan strata social
masyarakat menjadi kabur seperti, nilai-nilai kejujuran dan akhlak oleh para
remaja menjadi hilang. Bukti yang kongkrit di masyarakat generasi muda acap
kali menimbulkan gep dengan generasi orang tua sehingga karena kurangnya
didikan akhlak/moral menyampaikan pesan-pesannya bersipat anarkis dan
mengedepankan terror.
g. Cara
Mengatasi Pengaruh Negatif Kebudayaan Barat Terhadap Kehidupan Remaja Usia 17
s/d 25 Tahun
Ada banyak . cara mengatasi pengaruh
kebudayaan barat terhadap remaja Sejauh ini, memang telah banyak diupayakan
bagaimana mengatasi pergaulan bebas khususnya di kalangan remaja. Namun,
sayangnya, bukannya malah menurun, tetapi justru ada kecenderungan meningkat.
Di sisi lain bahkan ada fenomena yang lebih parah lagi.
Pergaulan bebas, khususnya sampai kepada
level hubungan badan bahkan kerap dipertontonkan dengan berani. Merekam adegan
mesum, mengedarkan dan pelakunya malah senyam-senyum seolah merasa bangga.
Begitu juga tak sedikit, misalnya dalam kasus video
mesum Ariel para pendukung atau fansnya mereka seolah bangga menjadi
pendukungnya. Dan lagi-lagi mereka dari kalangan remaja.
Banyak orang menilai, salah satu sebab
munculnya pergaulan bebas ini dikarenakan efek industri televisi dan
film. Melalui media tersebut nilai-nilai ketimuran sudah hilang,
tergantikan dengan kiblat kebudayaan
barat yang terus menerus dijadikan patokan untuk diikuti oleh remaja kita. Hal
ini tentu sangat mengkhawatirkan, bagaimana nasib bangsa ke depan kalau budaya
ketimuran sudah hilang.
Nah, ada beberapa upaya serius yang bisa
dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut. Berikut cara mengatasi bergaulan
bebas ini:
Menjunjung tinggi nilai kearifan lokal
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya
nilai kearifan lokal Tentu saja nilai kearifan local ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman
yang juga membentuk akar budaya local.
Nilai yang bersumberkan pada ajaran
spiritualitas agama samawi ini perlu dipegang dengan kokoh. Termasuk
meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya
nilai kearifan lokal ini, kedepannya kalangan
muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke dunia
pergaulan bebas.
Mengontrol Tayangan Televisi
Televisi
idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi yang mendidik dan bisa
meningkatkan kualitas intelektual seseorang. Namun, kenyataannya, saat ini
harapan itu sangat jauh. terutama tayangan stasiun televisi swasta, lebih
banyak mengemban misi kehancukan moral remaja dengan menampilkan program entertainment, maupun
sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis,dan
sekularisme.
Begitu juga beragam tayangan infotainment
yang kadang kala menyuguhkan acara acara kekerasan, perselingkuhan, sex bebas ,di
kalangan artis remaja .
Dengan demikian, pola pergaulan bebas
menjadi hal yang biasa dan lumrah. Makanya, tak ada lagi langkah yang lebih
efektif selain mengontrol tayangan televise, karena lambat laun maindset
pemikiran remaja akan tercuci otaknya oleh nilai-nilai yang sebenarnya sangat
negatif.
Untuk mendapatkan informasi, hendaknya
kalangan remaja bisa memilah dan memilih program seperti NEWS,Perkembangan ICT
(Information and Commucation Technology) sport,perkembangan dunia pendidikan
dan kesehatan ,serta focus pada dunia pustaka seperti : membaca koran, majalah
maupun buku-buku. Merupakan hal yang tidak mudah memang, namun jauh lebih
berkualita dibandingkan dengan menonton televisi yang tidak jelas dan cenderung
merusak akal sehat remaja.
Berperan aktif dalam kegiatan kretifitas
Cara
ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dilakukan. Pergaulan bebas,
biasanya dilakukan oleh kalangan remaja yang banyak waktu luangnya, untuk
bermain dan bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut,
mengalihkan waktu
untuk kegiatan yang positif dan kretif perlu
terus dikembangkan.
Misalnya
dengan melibatkan anak remaja dalam organisasi-organisasi sosial, menekuni
hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan, maupun
mengikuti acara-acara kreatifitas para remaja. Dengan demikian, masa remaja
akan tercurahkan untuk hal-hal positif dan sedikit waktu untuk memikirkan
hal-hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.
Sosialisasi Bahaya Pergaulan Budaya barat dalam kehidupan remaja
Di kalangan remaja, pergaulan bebas
sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya.
Seperti misalnya penyakit kelamin yang mematikan. Nah, sosialisasi hal ini.
Informasi-informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas
ini perlu terus disebarkan di kalangan remaja.
Harapannya, mereka juga punya informasi
sebagai bahan pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut belum
didapatkan ada kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas semau
mereka. Tapi, kalau informasi sudah didapatkan tapi mereka tetap nekad
melakukan itu persoalan lain lagi. Sepertinya perlu ada penanganan
khusus, apalagi yang sudah terang-terangan bangga melakukan pergaulan bebas.
Menegakkan Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal
lain yang bisa menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang
bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan
dan dilaksanakan melalui hukum
yang berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk
menyelamatkan para remaja dari amoralitas karena perilaku pergaulan bebas yang
lambat laun otomatis akan merusak para remaja di era globalisasi ini
Bersikap kritis dan
teliti
Sebagai
penerus bangsa,kita harus bersikap kritis dan teliti terhadap hal-hal yang baru
didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal ini bisa
membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu
yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten dibidangnya dan
teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan
tidak melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.
Perluas ilmu
pengetahuan (IPTEK)
Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui apa inovasi- inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa mengetahui keguanaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini sedang menjamur dikalangan remaja, semua menggunakan situs ini untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus.
Tetapi
ada beberapa orang yang menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan
hina dina. Jika kita mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk
menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan menyalahgunakan situs ini untuk
berbuat yang tidak-tidak.
Sehingga
kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan manfaat sepertiapa.
Harus sesuai dengan
Norma-norma yang berlaku di mana kita tinggal
Pengaruh budaya asing yang masuk terkadang tidak sesuai dengan noram-norma yang berlaku di Indonesia. Jika kita menyaksikan film-film luar, mereka menganut gaya hidup yang bebas dan jika diterapkan disini melanggar beberapa norma yang ada di Indonesia. Misalnya saja berciuman dimuka umum. Kita sering menyaksikan film-film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak bisa diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan.
Biasanya
di film-film barat, wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil
bermabuk-mabukan jika hal itu diterapkan di Indonesia, adat seperti itu tetntu
tidak sesuai jika kita terapkan di Indonesia.
Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat kental sehingga masyarakat khususnya para remaja di sini hidup harus dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan buruk untuk dilakukan
Meningkatkan Keimanan
dan ketakwaan
Seperti telah kita bahas bahwa agama
merupakan pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa
napsu yang akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat penting
bagi kelangsungan umatnya. Apabila sesorang sudah terbawa kedalam kesesatan,
agamalah yang menjadi penolong umatnya agar berubah kembalimenjadi lebih baik.
Generasi muda khususnya remaja yang
pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang baik bagi dirinya mana yang tidak
baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan sosialnya, keika ia terjun
didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu yang bebas dan hanya dia yang
bisa memilih ia ingin bergaul dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa
membawa dirinya kepada siapa saja tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu
harus, karena pengaruh negatif dari pihak asing bisa datang dari siapa saja,
baik dari teman, tekhnologi canggih ataupun apa saja . Sehingga kita sebagai
orang timur wajib menjunjung tinggi norma dan adat ketimuran kita.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kehidupan
remaja mudah terpengaruh oleh kebudayaan barat kerena di sebabkan oleh beberapa
Paktor, factor-faktor itu antara lain adalah sebagai berikut :
a. Factor
keluarga
Ø
Komunikasi orang tua dan
anak kurang baik
Ø
Hubungan kurang harmonis
Ø
Orang tua yang bercerai
Ø
Orang tua terlampau sibuk,
acuh
Ø
Orang tua otoriter
Ø
Kurangnya orang yang
menjadi teladan dalam hidupnya
Ø
Kurangnya kehidupan
beragama.
b.
Lingkungan / tempat bergaul
c.
Kemajuan teknologi
Ada pun dampak dari adanya
pengaruh kebudayaan barat terhadap kehidupan remaja adalah sebagai berikut :
Kenakalan Remaja
pergaulan bebas
remaja
Gaya Hidup
Kebarat-baratan
Gaya Hidup
Hedonis Remaja Modern
Solusi untuk mengatasi pengaruh
kebudayaan barat dalam kehidupan remaj (17s/d18 tahun) adalah sebagai berikut :
Mengurangi Menonton Televisi
Banyak Beraktivitas Secara Positif
Sosialisasi Bahaya Pergaulan Budaya barat dalam kehidupan remaja
Menegakkan Aturan Hukum
Bersikap kritis
dan teliti
Perluas ilmu
pengetahuan (IPTEK)
Harus sesuai
dengan Norma-norma yang berlaku di mana kita tinggal
Meningkatkan
Keimanan dan ketakwaan
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar